Ada dua tahap pembuatan kertas. Pertama, kayu yang berasal dari pohon dihancurkan. Caranya kayu disimpan agak lama agar lapuk dan mudah dipotong. Lalu potongan kayu dicuci dan dimasak. Setelah masak jadilah bubur kertas atau disebut pulp. Kemudian bubur kertas disaring, dicampur dengan oksigen dan sodium hidroksida. Setelah itu, dijemur di bawah terik matahari.
Nah, pada tahap kedua, bubur kertas dicampur lagi dengan beberapa bahan kimia, seperti pewarna, zat retensi (penguat daya tahan kertas), dan filler (untuk mengisi pori-pori antarserat kayu). Hasilnya, kita sebut stock. Setelah dibersihkan, stock dibentuk persegi panjang. Sampai disini, kertas sudah setengah jadi tapi masih banyak mengandung air. Karena itu, harus dikeringkan menggunakan alat khusus. Setelah kering, jadilah kertas seperti yang kita kenal. Awalnya berbentuk gulungan kertas yang nanti akan dipotong dengan ukuran tertentu.
1 Pohon = 12 rim kertas
Tom Salder dari University of Maine, Amerika Serikat meneliti 24 pohon jenis kayu keras (Hardwood) berdiameter 15-16 cm dan tinggi 12 m mampu menghasilkan 1 ton kertas. Jadi, tiap 1 pohon menghasilkan 41,6 kg atau 12 rim kertas (1 rim = 3,5 kg).
Ragam media menulis
Sebeleum kertas ditemukan, manusia menggunakan berbagai benda untuk menuliskan catatan, diantaranya:
Papirus (lembaran serupa kertas tebal dari serat tanaman papyrus), digunakan pada zaman Mesir kuno (3000 SM)
Bambu, dipakai oleh orang China.
Daun lontar. Naskah-naskah kuno Nusantara menggunakan daun lontar yang dirangkai.
Kulit domba yang disamak hingga membentuk lembaran (perkamen), dikenal masyarakat Timur Tengah pada pertengahan abad ke-5.
Penemu kertas
Beberapa dokumen mencatat penemu kertas pertama kali bernama Ts’ai Lun pada tahyun 105 M. pejabat pemerintah China di era Kaisar Ho-Ti dari Dinasti Han ini membuat kertas dari bahan dasar bamboo. Penggunaan kertas kemudian meluas di seluruh China pada abad ke-2. Teknik pembuatan kertas itu mulai dikenal Islam pada abad ke-8 di Samarkand, Irak. Sedangkan orang Eropa baru mempelajarinya di abad ke-12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kawan-kawan, bagaimana kalau menurut kalian?