Pages

PTC

clix2idr

Kamis, 20 Januari 2011

Proses Terjadinya Petir

 
Bagaimana terjadinya petir? Peristiwa terjadinya petir diawali dengan terbentuknya awan. Air laut yang menguap karena panas sinar matahari, naik ke udara. Perubahan suhu menyebabkan uap air berubah menjadi awan, antara lain awan cumulonimbus atau yang biasanya disebut dengan awan petir.
Awan cumulonimbus yang menggumpal seperti kapas dan tampak lembut itu ternyata berisi butiran-butiran air dan kristal-kristal es. Butiran air dan kristal es ini berbenturan hingga menciptakan muatan listrik positif dan negatif. Di gumpalan awan cumulonimbus lainnya juga mengalami kejadian serupa. Awan-awan ini kemudian saling berbenturan. Muatan listrik pun juga ikut terpengaruh. Proses benturan ini, singkatnya menyebabkan listrik bermuatan positif terkumpul di satu sisi awan dan yang bermuatan negatif berada di sisi yang lainnya.
Semakin lama potensi listrik semakin besar di awan tersebut sehingga muatan listrik negatif (elektron) pun dilepaskan. Elektron atau muatan listrik negatif ini akan mencari dan menuju muatan listrik positif. Nah, karena bumi merupakan medan listrik yang amat besar dan tentunya mengandung muatan negatif dan positif. Maka elektron dari awan akan “meloncat” menuju bagian permukaan bumi yang bermuatan listrik positif. Loncatan elektron dari awan menuju bumi berupa lidah api inilah yang disebut sebagai petir
Selain menuju bagian permukaan bumi yang bermuatan positif, elektron dari awan ini juga bisa “meloncat” ke awan cumulonimbus lainnya yang bermuatan listrik positif. Jadi kilatan petir dapat terjadi dari awan ke bumi dan dari awan ke awan lainnya.
Bila diperhatikan, kilatan petir akan membentuk jalur yang bercabang-cabang. Jalur petir ini sangat panas, suhunya bisa mencapai 10.000o c. karena jalur petir itu demikian panas, udara di sekitarnya pun memuai dan terbelah. Peristiwa ini menyebabkan ledakan dengan suara menggelegar yang disebut sebagai guntur. Kilat petir terlihat lebih dahulu daripada suara guntur yang terdengar belakangan, meskipun sebenarnya hal itu terjadi secara bersamaan. Hal ini di sebabkan karena adanya perbedaan kecepatan cahaya dan kecepatan suara.

Bahaya Petir
Kekuatan listrik yang dibawa oleh petir kira-kira sebesar 1 juta – 100 juta volt. Sedangkan kursi listrik yang biasanya digunakan untuk menghukum mati penjahat hanya memiliki kira-kira 200 volt, sungguh jauh perbedaannya, bisa dibayangkan bagaimana berbahayanya petir bagi apa pun yang ada di permukaan bumi, termasuk manusia. Biasanya petir akan menyambar korban di daerah yang datar dan terbuka. Oleh karena itu, untuk menghindari sambaran petir, hindari daerah datar dan terbuka, seperti lapangan atau persawahan.


Petir dan Kesuburan Tanah
Meskipun membawa bahaya yang sangat besar, ternyata petir juga mempunyai manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ketika petir berlangsung, juga terjadi fiksasi (pengikatan) gas nitrogen di udara. Nitrogen ini sangat penting bagi kelangsungan hidup dan kesuburan tumbuh-tumbuhan. Oleh Karena itu, daerah yang sering terkena sambaran petir biasanya juga subur karena banyak mengandung nitrogen.
 

Penangkal Petir
Menara dan bangunan yang tinggi biasanya mempunyai penangkal petir yang terletak di atas gedung, hal ini dikarenakan biasanya gedung yang tinggi sering terkena sambaran petir. Maksud sebenarnya bukan untuk menghalau petir, tetapi untuk mengalirkannya ke dalam tanah. Cara kerjanya, alat penangkal petir yang berbentuk batangan itu diatur hingga bermuatan listrik positif. Kemudian alat itu menangkap muatan listrik negatif petir yang menghampirinya. Saat bertemu, tercipta aliran listrik yang kemudian disalurkan alat tersebut melalui kabel yang dipasang sampai ke tanah. Sampai di tanah, listrik menjadi netral.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kawan-kawan, bagaimana kalau menurut kalian?